Makna Ramadhan, Rektor UMC: Ciptakan Kinerja Yang Lebih Maksimal
ORCANEWS.ID - Universitas Muhammadiyah Cirebon menggelar Halal Bihalal di Convention Hall UMC, Kamis (18/4/2024). Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh keluarga besar UMC sehingga susana kekeluargaan dan keakraban pun begitu terasa.
Tampak unsur PWM Jabar, BPH UMC, PDM Kabupaten/Kota Cirebon, Kaum Siti Walida, NA Kab/Kota Cirebon, Pemuda Muhammadiyah Kab/Kota Cirebon, IMM dan perwakilan Organisasi Kemahasiswaan juga turut hadir.
Rektor UMC Arif Nurudin MT mengucapakan taqobbalallaahu minnaa wa minkum shiyaamana washiyaamakum kullu aamiin wa antum fii khoir, mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya dan semoga bisa bertemu dengan Ramadan di tahun yang akan datang.
Arif pun mengimbau agar semangat ibadah mahdhah maupun gairu mahdhah seperti puasa, shalat, membaca Al-Qur’an, bersedekah, dan ibadah-ibadah lainnya menjadi warna dominan selama ramadhan bisa lebih ditingkatkan lagi pasca Ramadhan.
"Frekuensi ibadah mahdhah maupun gairu mahdhah selama ramadhan tetap terjaga bila perlu ditingkatkan pasca Ramadhan. Semangat ini seiring dengan kemuliaan Ramadhan yang di dalamnya banyak memiliki ‘fadhilah’ atau keutamaan dan keberkahan," ujar Arif.
Lebih lanjut, kata Arif, Ramadhan menjadi bulan ‘penggemblengan’ jasmani dan rohani umat Islam untuk menjadikannya pribadi yang senantiasa dekat dengan sang khalik, Allah swt.
Selain itu, Arif memaknai Ramadan juga menjadi salah satu bukti kepedulian sesama makhluk Allah. tingkat sedekah pada bulan ini meningkat sangat drastis dibandingkan bulan lainnya. Selain mengharapkan ridha Allah SWT, tentunya hal ini terjadi karna rasa peduli akan kebutuhan sesama makhluk Allah.
"Dengan menjalin kepedulian, kita membuka pintu untuk kerjasama yang lebih baik, komunikasi yang lebih efektif, dan atmosfer kerja yang lebih harmonis. Kepedulian memungkinkan kita untuk saling memahami, mendukung, dan menghargai satu sama lain, sehingga setiap individu merasa dihargai dan termotivasi untuk berkontribusi secara maksimal," kata Arif
Oleh karena itu, dalam konteks profesional maupun pribadi, Arif menekankan pentingnya untuk menjalin kepedulian untuk menciptakan kinerja yang lebih maksimal.
Sementara itu, Ketua PWM Jawa Barat, Prof. Dr. Ahmad Dahlan, M.Ag mengatakan, halal bi halal adalah kegiatan silaturahmi dan asling memaafkan yang merupakan risalah islam, dan makna halal bi halal ini tidak terbatas hanya pada saat idul fitri saja. Adapun tujuannya adalah sesuai dengan hadits Nabi Muhammad SAW berikut:
“Barangsiapa yang telah menganiaya kepada orang lain baik dengan cara menghilangkan kehormatannya ataupun dengan sesuatu yang lain maka mintalah halalnya pada orang tersebut seketika itu, sebelum adanya dinar dan dirham tidak laku lagi (sebelum mati). Apabila belum meminta halal sudah mati, dan orang yang menganiaya tadi mempunyai amal sholeh maka diambilah amal sholehnya sebanding dengan penganiayaannya tadi. Dan apabila tidak punya amal sholeh maka amal jelek orang yang dianiaya akan diberikan pada orang yang menganiaya”. (HR. Al Bukhori).
Prof Lalan (sapaan akrab Ketua PWM Jabar) pun berharap acara ini dapat membina kebersamaan dan kekompakan demi meningkatkan sinergitas UMC yang lebih berkembang.
“Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menjadi momentum baik untuk mempererat silaturrahmi, membina kebersamaan, dan kekompakan keluarga besar UMC”, ujarnya.
What's Your Reaction?